Minggu, 08 Mei 2011

Microsoft Incar Produsen Blackberry

Kehadiran CEO Microsoft Steve Ballmer dalam hajatan besar Research In Motion (RIM), BlackBerry World di Orlando, AS, memicu sejumlah spekulasi dari para analis. Salah satunya, kemungkinan soal bakal diakuisisinya si produsen BlackBerry oleh sang produsen software raksasa.

Dalam 'pesta BlackBerry' tersebut, Ballmer memang telah menegaskan diri bahwa kedatangannya semata-mata hanya untuk mengumumkan kesepakatan kolaborasi antara Microsoft dengan RIM.

Yakni bakal disematkannya mesin pencari Bing milik Microsoft secara default di perangkat BlackBerry RIM. Posisi ini jelas bakal menggeser Google, yang selama ini telah lebih dulu bernaung di BlackBerry browser.

Namun bagi Harry Wang, Director Mobile Research Parks Associates, mendekatnya Microsoft ke RIM di Orlando tersebut hanyalah langkah awal dari berbagai kemungkinan besar lainnya. Isu yang paling seksi, jelas saja soal pengambilalihan BlackBerry.

Nilai pasar RIM diperkirakan saat ini berada di kisaran angka USD 24 miliar. Ironisnya, kondisi ini diprediksi akan terus menurun hingga pada akhirnya diproyeksi berada di titik USD 15 miliar.

Nah, di sisi lain, kata Wang, Microsoft saat ini memiliki kekayaan cash sekitar USD 48 miliar. Artinya, jika nilai RIM terus merosot hingga di angka USD 15 miliar maka ini akan menjadi target menggiurkan bagi perusahaan milik Bill Gates tersebut.

"Mungkin Steve Ballmer telah memikirkan rencana ini selama penampilannya di ajang BlackBerry World," tukas Wang.

Ditambah lagi, pesaing kuat RIM -- yakni Apple -- saat ini diperkirakan bernilai USD 320 miliar. Para analis mengungkapkan bahwa secara economy of scale, sang produsen BlackBerry akan sangat sulit untuk bersaing dengan pembuat iPhone tersebut. Terlebih untuk urusan investasi di bidang riset dan pengembangan (R&D).

Namun jika 'peperangan' dengan Apple ini dilakukan oleh Microsoft, persaingan yang terjadi dinilai akan lain cerita. Mengingat kekuatan berbagai lini bisnis Microsoft yang lebih perkasa.

Selain itu, Microsoft boleh saja meraksasa di ranah software. Namun ketika berbicara di segmen perangkat mobile, mereka masih harus mencari kombinasi hardware yang tepat.

Memang Microsoft juga sudah menjalin hubungan dengan Nokia. Namun RIM dianggap lebih mumpuni jika berbicara di segmen enterprise, dimana hal ini cocok dengan lini bisnis Microsoft yang juga berbasis di segmen pengguna korporat.










Sumber India Times

0 komentar:

Posting Komentar